ISMAFARSI

DARI IDENTIFIKASI HINGGA TINDAKAN: KONTRIBUSI APOTEKER DALAM PENANGANAN GAGAL GINJAL AKUT PROGRESIF ATIPIKAL

Karya Terbaik Opini Pharspeak II

Muhammad Firmansyah

muhfirman19syah@gmail.com

Universitas Bhakti Kencana

Ginjal adalah organ vital yang berfungsi sebagai penyaring darah dan membuang sisa metabolisme tubuh melalui urin. Selain itu, ginjal juga berperan dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh serta memproduksi hormon penting seperti eritropoietin, renin, dan vitamin D. Terletak di bagian kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Bentuk ginjal seperti kacang dengan panjang sekitar 10 – 12 cm 1. Perannya yang penting dalam organ tubuh membuat ginjal menjadi salah satu aset penting yang harus dijaga. Kerusakan atau kegagalan ginjal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

 

Gagal ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) adalah kondisi kelainan anatomi atau fungsional dari ginjal secara mendadak yang menyebabkan fungsi eksresi terganggu. AKI ditandai dengan peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN) dan/atau penurunan sampai tidak ada sama sekali produksi urin. Terdapat jenis gagal ginjal yang sedang marak kasusnya saat ini yaitu Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal. Pada kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal, penurunan fungsi ginjal yang terjadi lebih cepat dan lebih parah dibandingkan dengan Gagal Ginjal Akut yang biasanya terjadi. Selain itu, pada kasus ini, ada penurunan jumlah urin yang signifikan dan abnormalitas dalam hasil uji laboratorium, seperti peningkatan kreatinin dan ureum dalam darah. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis yang cepat dan intensif untuk mencegah kerusakan permanen pada ginjal.

 

Berkaca pada negara lain, telah terjadi kasus peningkatan gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat yang mengakibatkan 70 kematian anak. Kasus tersebut diakibatkan sirup obat batuk yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals, Ltd, India. Hal ini dibuktikan dengan investigasi sampel yang menemukan kontaminan pada sirup yaitu etilen glikol dan dietilen glikol (DEG) 2. Kasus ini juga ternyata merambat ke negeri tercinta kita yaitu Indonesia. Walaupun menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa produk dari perusahaan Maiden Pharmaceuticals, Ltd tidak terdaftar di Indonesia. Namun ternyata terdapat beberapa kasus yang mirip di Indonesia sehingga BPOM kemudian langsung melakukan investigasi kepada setiap sirup yang dijual di Indonesia untuk mencari root cause dan mencegah kasus ini semakin menyebar. Hasil investigasi didapatkan sekitar 69 obat sirup yang tidak memenuhi persyaratan yaitu mengandung cemaran EG/DEG dan mengindikasikan penyebab utama kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia. Hasil tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh BPOM dengan menetapkan sanksi administratif berupa pencabutan sertifikat izin edar obat tersebut 3.

 

Berdasarkan hal tersebut tentunya sebagai apoteker perlu menyikapi dengan bijak segala kejadian yang ada. Apoteker sebagai profesi yang berfokus pada obat-obatan, memiliki peran yang penting. Dalam memerankan profesi apoteker, tidak hanya sekedar melayani pasien di apotik namun lebih dari itu. Apoteker dapat memberikan edukasi agar masyarakat tidak khawatir untuk membeli obat-obatan khususnya sediaan sirup akibat dari munculnya kasus gagal ginjal akut ini. Di satu sisi, apoteker juga harus bisa memastikan segala keamanan obat mulai dari hulu sampai hilir mulai dari pemastian metode pembuatan obat yang baik, pemenuhan setiap persyaratan obat, pre dan post-market, serta juga KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) 4.

Dalam membantu melakukan identifikasi dini gejala gagal ginjal akut pada anak-anak, apoteker harus memahami gejala-gejala gagal ginjal akut tipikal. Beberapa gejala yang harus diwaspadai meliputi penurunan produksi urin, pembengkakan pada wajah, tangan, dan kaki, kelelahan, dan sesak napas. Ketika kasus gagal ginjal akut pada anak terjadi, peran apoteker yaitu membantu dalam memberikan dukungan emosional dan mental kepada anak dan keluarganya serta melakukan edukasi terkait tindakan preventif, kuratif dan juga promotif dari kasus gagal ginjal akut.

 

Tindakan preventif merupakan suatu tindakan untuk mencegah munculnya suatu penyakit. Tindakan preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah gagal ginjal akut adalah

  1. Minum air putih yang cukup. Dengan meminum air putih dapat membantu mencegah keseimbangan cairan tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan ginjal menjadi rusak dan berpotensi menyebabkan gagal ginjal akut. Terlebih air putih akan membantu proses eksresi zat beracun pada ginjal dan dikeluarkan melalui urin. Warna urin yang baik adalah berwarna kuning pucat, apabila warna urin Anda berwarna kuning gelap-oranye maka itu tanda Anda menderita dehidrasi.
  2. Memperbaiki pola makan. Ginjal memiliki fungsi untuk menyaring darah dan masalah kesehatan pada organ tubuh tersebut sering kali disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan darah dan pembuluh darah seperti penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Untuk mencegah munculnya penyakit tersebut maka bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
  3. Berhenti merokok. Bagi anak-anak mungkin mengonsumsi rokok merupakan hal yang tak biasa, namun pasalnya saat ini sudah banyak anak-anak yang merokok karena pembelian rokok yang mudah untuk diakses. Rokok mengandung zat beracun yang dapat menghambat peredaran darah. Ketika peredaran darah terhambat, ginjal perlu bekerja lebih ekstra untuk menyaringnya.
  4. Menjaga berat badan. Kelebihan berat badan mengakibatkan tingginya tekanan darah. Tekanan darah merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan ginjal.
  5. Rutin berolahraga. Tak dipungkiri lagi, olahraga menjadi obat untuk semua penyakit, pasalnya memang dengan berolahraga dapat meningkatkan kesehatan kita tak terkecuali penyakit ginjal. Olahraga akan melancarkan sirkulasi darah yang kemudian ginjal dapat menyaring darah secara optimal.

 

Tindakan kuratif adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk mencegah penyakit menjadi lebih parah melalui pengobatan. Tindakan ini harus dilakukan oleh tenaga medis yang diantaranya apoteker, dokter, dan perawat yang berpengalaman dan setelah dilakukan evaluasi serta diagnosa yang tepat. Berikut beberapa tindakan kuratif untuk menyembuhkan penyakit gagal ginjal akut :

 

 

  1. Terapi cairan dan elektrolit: Tindakan ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit pada tubuh yang sering terjadi pada pasien dengan gagal ginjal akut. Pemberian cairan melalui infus dan elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium dapat membantu mengembalikan keseimbangan tubuh.
  2. Terapi obat: Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengatasi penyebab gagal ginjal akut. Misalnya, antibiotik untuk infeksi yang menyebabkan gagal ginjal akut, obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan, dan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah.
  3. Hemodialisis: Tindakan ini dilakukan untuk menggantikan fungsi ginjal dengan menggunakan mesin hemodialisis. Proses ini melibatkan mengambil darah pasien dan memfilternya melalui mesin hemodialisis untuk menghilangkan limbah dan kelebihan cairan dari tubuh. Hemodialisis biasanya dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal akut yang berat atau yang tidak merespon terhadap terapi cairan dan obat-obatan.
  4. Transplantasi ginjal: Tindakan ini biasanya dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal akut yang berat atau kronis yang tidak merespon terhadap terapi lainnya. Transplantasi ginjal melibatkan pindahnya ginjal yang sehat dari donor yang cocok ke dalam tubuh pasien.
  5. Terapi nutrisi: Pasien dengan gagal ginjal akut sering mengalami masalah nutrisi, seperti kekurangan protein dan kalori. Terapi nutrisi dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan mempercepat pemulihan.

 

Selain itu, apoteker juga dapat membantu dalam melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Apoteker dapat membantu dalam mengadvokasi kebijakan yang dapat meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan untuk anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal.

 

Dalam kesimpulannya, peran apoteker sangat penting dalam membantu menangani kasus gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak. Mulai dari identifikasi dini, pendidikan kesehatan, dukungan emosional dan mental, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta advokasi kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA

‘Badan Pengawas Obat Dan Makanan – Republik Indonesia’ <https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/169/PENJELASAN-BPOM-RI-NOMOR-HM-01-1-2-12-22-188-TANGGAL-22-DESEMBER-2022-TENTANG-TINDAK-LANJUT-INVESTIGASI-DAN-PENGAWASAN-BPOM-TERHADAP-SIRUP-OBAT-YANG-TIDAK-MEMENUHI-SYARAT-PADA-6–ENAM–INDUSTRI-FARMASI.html> [accessed 20 April 2023]

‘Badan Pengawas Obat Dan Makanan – Republik Indonesia’ <https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/12597/Apoteker-Sebagai-Penjaga-Mutu-Obat-> [accessed 4 July 2023]

‘Fungsi Dan Faktor Risiko Ginjal – Direktorat P2PTM’ <https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/fungsi-dan-faktor-risiko-ginjal> [accessed 20 April 2023]

‘Rumah Sakit Universitas Indonesia’ <https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/gangguan-ginjal-akut-progresif-atipikal-pada-anak> [accessed 20 April 2023]

Selengkapnya dapat dilihat di

https://bit.ly/KaryaTerbaikPharspeakII

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *